Puisi Tidak Hanya Untuk Orang Bahasa
Oleh: Lutfiana Septi Susianti, S.Pd
Seorang pendidik tidak boleh merasa puas dengan memberikan materi dan metode konservatif ataupun tradisional dalam proses pembelajaran. Pendidik harus peka terhadap perkembangan zaman yang makin hari makin maju. Kegiatan pengembangan diri juga wajib dilakukan oleh seorang pendidik. Salah satunya seperti pengembangan diri yang dilakukan oleh guru-guru di SMK Negeri 1 Kemangkon dalam “IHT Riview Dokumen KTSP/KOSP Implementasi Pembelajaran Differensiasi dan Pembuatan Puisi”. Sejumlah 23 guru mengikuti IHT ini dari berbagai mata pelajaran. Seperti kita tahu pada umumnya menulis puisi identik dengan orang Bahasa, tetapi tidak pada kenyataannya saat ini banyak orang bukan dari Bahasa pun mahir membuat puisi.
Untuk itu SMK Negeri 1 Kemangkon mengadakan IHT pembuatan puisi ini salah satu tujuannya untuk memberikan informasi dan wadah kepada bapak Ibu guru yang senang menulis. Harapan kedepannya dapat menularkan ilmu yang didapat kepada peserta didik. Pembelajaran menulis puisi biasanya adalah kegiatan yang membosankan karena cenderung menuntut kita untuk pandai-pandai bermain kata. Tetapi dalam IHT kali ini, materi yang di berikan oleh Bapak Dr. Heru Kurniawan, M.Pd yang merupakan Dosen UIN Prof. K.H Saifudin Zuhri sangat menyenangkan. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan Bapak Ibu guru dalam menulis puisi. Dalam satu kali pertemuan kita dapat membuat satu judul puisi sesuai dengan imajinasi kita sendiri. Satu pembelajaran yang perlu diingat bagus atau tidaknya suatu puisi itu tergantung dari penikmatnya. Jadi mari budayakan menulis untuk diri kita dan orang lain (pembaca).
Tinggalkan Komentar