Selasa, 14 Jan 2025
  • Selamat datang di website SMK Negeri 1 Kemangkon
  • Selamat datang di website SMK Negeri 1 Kemangkon

UCAPAN TERIMA KASIH GURU Oleh Ananda Ceri Rahmawati

Pagi ini, sama seperti pagi yang lain. Hari ini, sama seperti hari yang lain. Kami bangun setengah hati, menatap masa depan dengan mata kami yang masih lengket dan berat. 

Masa depan terlihat suram dan berat, Pak… Bu… Entah akan menjadi apa kami kelak, di tengah dunia yang semakin rusak. 

Keyakinan kami, sekolah akan memperbaiki masa depan, nasib kami dan nasib keluarga kami.

Tuhan Maha Baik. Mengirimkan kalian dalam kehidupan kami, menakdirkan kita bertemu di sekolah ini.

Maka kepada kalianlah kami memohon bimbingan dan didikan agar kami kuat di masa depan. Menghadapi ketidakpastian dunia dan segala masalahnya.

Pak, Bu… Kami manusia biasa yang sedang bermetamorfosa, seperti ulat menjadi kupu-kupu. Maka maaf, jika kami selama ini sering menjengkelkan dan membuat marah. Kami tidak memohon untuk dimaklumi, karena kesalahan adalah kesalahan. Kesalahan hanya untuk diperbaiki, bukan untuk dimaklumi. Maka perbaikilah kami. Jadikan kami kupu-kupu yang cantik di masa depan, yang indah dan berguna. Seperti kupu-kupu yang membantu penyerbukan, jadikan kami manusia-manusia yang bisa mengolah tenaga dan pikiran menjadi manfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Pak, Bu… Betul memang seolah-olah kita berjarak. Engkau di depan kelas, kami duduk di bangku, engkau di ruang guru, kami di beranda kelas. Tetapi percayalah, kami anak-anak yang butuh senyuman dan rangkulan hangat kalian. Hal yang jarang kami dapatkan di rumah. Di sekolah ini kami memohon curahan kasih sayang. Mengharap perlindungan dan bimbingan ikhlas dari kalian. 

Pak, Bu… Di antara kami, ada yang tidak punya orang tua, ada yang punya orang tua tetapi entah di mana, ada yang hidup dengan orang tua tetapi hati dan pikiran mereka tidak untuk kami anak mereka. Engkaulah yang menjadi pelipur, menjadi telaga yang menyejukkan dunia yang seringkali menguatkan kami.. 

Terima kasih, selama ini kalian telah berpura-pura tetap bahagia ketika kami lebih memilih bermain hape di kelas dari pada mendengar pelajaran yang dengan tulus engkau sampaikan. Terima kasih, telah pura-pura kuat di depan kami yang selalu membuat kalian lelah lahir bathin. Terima kasih tetap bersuara walaupun suara kalian tenggelam dibalik ocehan kami yang riuh dan teriakan kami yang kurang ajar. 

Pak, Bu… Kami tahu, di balik senyummu itu juga ada getir yang tersembunyi. Maafkan kami belum bisa menjadi obat bagi getir itu, menjadi gulali yang manis legit bagi pahitnya kehidupan menjadi guru. Tugas-tugas administrasi yang menumpuk, masalah di rumah yang sengkarut, belum lagi kami di sekolah yang sulit sekali menjadi penurut. Maafkan kami. Maafkan kami seolah-olah menjadi benalu, menjadi penambah masalah dalam kehidupan kalian. Sungguh, kami memohon maaf.

Pak, Bu, di hari Guru ini. Doakanlah agar menjadi titik tolak perubahan kami, dari ulat bulu yang buruk rupa, kepompong yang tak bisa apa-apa, menjadi kupu-kupu yang indah, bermanfaat, dan membawa kebahagiaan.

Tanpa kalian, kami tidak mungkin bisa bermetamorfosa. Maka, tidak ada kata lain selain “terima kasih” yang ingin kami ucapkan di hari ini. Terima kasih telah mendidik dan mengajari kami, terima kasih telah menjadi orang tua dan menerima kami sebagai anak-anak kalian. Terima kasih Bapak Ibu guru kami.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar