Menumbuhkan Gerakan Literasi Membaca Di Musim Pandemi
oleh :
Nova Paramytha Tryanasari, S.Pd
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah inovasi baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2015 yang bertujuan untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang literat melalui budaya membaca dan menulis. Hal tersebut dilandasi karena faktor kemampuan membaca dan menulis masyakat Indonesia masih kurang. Keadaan tersebut sangat memprihatinkan karena di era teknologi informasi, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan membaca dalam pengertian memahami teks secara analitis, kritis, dan reflektif.
Apalagi saat ini kita sedang menghadapi wabah virus Covid-19. Anjuran untuk menjaga jarak sosial, dan belajar dari rumah dengan sistem pembelajaran online untuk para peserta didik, menjadi sebuah aktivitas yang membutuhkan adaptasi baru. Peserta didik masih harus menyesuaikan adanya perubahan pola kegiatan belajar mengajar, dari tatap muka di kelas menjadi cara online dengan menggunanakan aplikasi. Kegiatan tersebut menyebabkan peserta didik menjadi jenuh dan bosan. Oleh karena itu, ada beberapa upaya untuk menerapkan budaya baca ketika mereka di rumah. Berikut ini beberapa upaya untuk menerapkan budaya baca yang bisa dilakukan di masa pandemi Covid- 19, yaitu.
- Peserta didik diminta merangkum beberapa materi pelajaran yang berkaitan dengan materi di semester tersebut. Materi dapat dicari di materi ajar yang sudah dibagikan atau mencari di internet. Kemudian hasil rangkuman tersebut difoto dan dikirim lewat WA atau email. Hal tersebut dapat membangkitkan minat membaca dan pengetahuan dalam diri peserta didik.
- Peserta didik diminta menulis teks biografi seorang tokoh. Dari teks tersebut peserta didik diminta untuk menentukan karakter baik tokoh yang bisa diteladani, tetapi peserta didik harus membaca biografi tokoh dan memahaminya. Dengan membaca, peserta didik dapat mengetahui biografi beberapa tokoh tetapi sekaligus mempelajari karakter yang baik seperti suka bergotong royong, toleransi, hidup sederhana, semangat pantang menyerah dan lain-lain. Dengan karakter yang baik bisa menjadi modal peserta didik untuk menjalani kehidupan di tengah masyarakat.
- Peserta didik diminta membuat puisi tentang Covid-19 agar mereka banyak membaca untuk mencari informasi tentang virus tersebut dan mengekspresikan keleluasaan berkreativitas dalam puisi. Dengan kegitan tersebut peserta didik banyak membaca sekaligus memahami, mengetahui, dan ikut mencegah penyebaran dan penularannya. Di samping itu peserta didik bisa lebih waspada dan berhati-hati terhadap virus Corona.
- Pemberian penghargaan untuk mengapresiasi prestasi semua aspek peserta didik khususnya dalam bentuk literasi. Prestasi yang dihargai bukan hanya akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan demikian peserta didik memiliki kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Hal tersebut akan menambah semangat peserta didik dalam kegiatan membaca.
Daftar Pustaka
Wiedarti, Pangesti dkk. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Dirjen Didaksmen.
.