Peningkatan Konsentrasi Belajar AIJ dengan Problem Based Learning (PBL)
oleh : Yafet Rekhinata, S.Kom
(Guru SMKN 1 Kemangkon Mata Pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan)
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar di segala sektor kehidupan. Salah satu sektor yang terkena dampak sangat besar adalah sektor pendidikan. Selama lebih dari dua tahun, setiap lembaga pendidikan terpaksa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), seperti di SMK Negeri 1 Kemangkon. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menyebabkan siswa dan guru kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena guru hanya dapat memberikan materi melalui video pembelajaran saja. Namun, ada beberapa siswa yang tidak dapat mengaksesnya karena tidak semua siswa memiliki gawai dan keterbatasan jaringan di lingkungan tempat tinggalnya.
Setelah lebih dari dua tahun melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sejak Mei tahun 2022 akhirnya SMK Negeri 1 Kemangkon memulai pembelajaran tatap muka. Namun, hampir seluruh siswa kehilangan konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran AIJ, salah satu mata pelajaran produktif. Hal tersebut dikarenakan mereka masih terbawa oleh kebiasaan-kebiasaan saat pembelajaran jarak jauh. Bukan hanya diakibatkan oleh kebiasaan PJJ, faktor-faktor yang lainnya juga mempengaruhi rendahnya konsentrasi belajar siswa.
Setelah melakukan observasi dan wawancara, penulis menemukan faktor lain yang mengakibatkan rendahnya konsentrasi belajar siswa. Faktor tersebut adalah karena saat mengikuti proses pembelajaran siswa mengalami pikiran bercabang, sehingga siswa tidak dapat berkonsentrasi saat mengikuti pembelajaran. Tidak hanya faktor dari siswa, faktor lain yang menyebakan rendahnya konsentrasi belajar juga berasal dari guru. Faktor tersebut yaitu karena guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, guru masih menggunakan metode ceramah dalam memberikan materi-materi pembelajaran. Hal itu menyebabkan siswa bosan dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pikiran mereka bercabang dan tidak berkonsentrasi. Penerapan model-model pembelajaran yang inovatif sangat diperlukan oleh guru dalam upaya meningkatkan konsentrasi belajar siswa.
Para pengajar memerlukan model pembelajaran sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Suatu proses pembelajaran akan berjalan lancar dengan penerapan model pembelajaran yang tepat dan inovatif. Hal ini sejalan dengan pernyataan Trianto (dalam Gunarto, 2013, h. 15) yang menjelaskan bahwa model pembelajaran merupakan pola perencanaan yang dijadikan pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam kelas.
Berangkat dari permasalahan tersebut, peran guru dalam meningkatkan konsentrasi siswa dapat dilakukan dengan cara memilih model pembelajaran yang tepat dan memiliki sintaks yang berpusat pada siswa. Penulis yang juga merupakan guru mata pelajaran produktif memilih untuk menerapkan model Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah. Amir (2010, h. 21) mengemukakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis. Amir (2010, h. 22) juga menjelaskan bahwa prinsip model PBL adalah memberikan masalah sebagai langkah awal dalam pembelajaran, masalah yang diberikan merupakan permasalahan yang sering dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam model PBL, pendidik bertugas sebagai fasilitator yang dapat mengarahkan siswa dalam menemukan solusi atas permasalahan yang diberikan. Tujuan utama dari model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah.
Akan dibahas lebih lanjut mengenai langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran AIJ materi Internet Gateway yang telah dilaksanakan penulis dengan siswa. Pertama, penulis membuat bahan ajar dengan memanfaatkan teknologi interaktif. Bahan ajar tersebut dibuat melalui aplikasi Ms. PowerPoint, sedangkan untuk evaluasi pengetahuan memanfaatkan aplikasi Quizziz sehingga siswa memiliki ketertarikan dalam mengikuti evaluasi. Kedua, penulis menentukan masalah yang akan diberikan kepada siswa. Masalah tersebut yaitu belum adanya sistem jaringan internet di beberapa ruang sekolah untuk menunjang aktivitas belajar. Dan yang terakhir penulis mempersiapkan LKPD untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi internet gateway dan solusi untuk permasalahan yang diberikan.
Pada praktiknya, dalam proses diskusi menemukan solusi atas permasalahan yang diberikan, guru mengarahkan agar siswa menggunakan mikrotik sebagai perangkat yang digunakan untuk membangun sistem jaringan internet tersebut. Dalam proses diskusi, siswa terlihat aktif dalam mencari informasi dan dapat menemukan solusi permasalahan yang diberikan. Penulis juga melihat bahwa konsentrasi belajar siswa meningkat. Dalam mencari solusi, siswa dapat bebas mengeksplor sumber informasi baik di internet maupun buku. Setelah siswa dapat memecahkan permasalahan tersebut, mereka menuliskan hasil diskusi dalam LKPD yang telah disediakan. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan kelompok yang lainnya memberikan tanggapannya.
Setelah pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL, penulis menyimpulkan bahwa konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat dan siswa mampu memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Farisi et al., 2017) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Suhu dan Kalor”.
Daftar Pustaka:
Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Amir, M Taufiq. (2010). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Farisi, A., Hamid, A., & Melvina, M. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Suhu dan Kalor. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika, 2(3), 283-287.